Di salah satu ruang redaksi sebuah media massa yang telah cukup berusia dan disegani, seorang wartawan, sudah menjabat sebagai redaktur, ngomel-ngomel ketika melihat perayaan Mayday, 1 Mei tahun lalu. “Buruh ini, demo terus. Kerjanya kapan.” “Bingung dah gua. Pada gak ada puas-puasnya,” katanya, entah pada siapa. Sembarang saja bicara pada semua yang kira-kira mendengar. Ia